Tuesday, October 6, 2015

Yeni



Rabu, 30 September 2015 di Taman Topi, Bogor, saya melihat seorang wanita sedang duduk berteduh di bawah tempat yang sejuk. Wanita itu berambut ikal dengan kulit sawo matang itu sedang menikmati sekotak minuman sambil asyik menatap smartphone-nya. Saat saya hampiri untuk wawancara, ia langsung bersedia sambil berkata, “wah kebetulan, boleh deh, mumpung nunggu temen nih.”

Sebelum wawancara dimulai, kami sempat berbincang – bincang terlebih dahulu. Dari perbincangan itu, saya mengetahui bahwa wanita tersebut bernama Yeni. Yeni berumur 31 tahun dan bekerja di bidang marketing di sebuah perusahaan swasta di daerah Depok. Pekerjaannya sebagai seorang marketing officer membuatnya harus beraktfitas di luar kantor untuk menemui client – clientnya.

Saat ditanya mengenai leisure time-nya, ia mengatakan, “ya itu, leisure time saya ya pas di sela – sela waktu ketemu client, atau kalo sudah selesai semua meeting ya saya ngga ada kerjaan lagi ya itu leisure time-nya, mbak.” Saat ditanya mengenai hal – hal yang ia suka lakukan saat leisure time, Yeni mengatakan bahwa berkumpul dengan teman yang sesama marketer merupakan hal yang paling ia sukai dan wajib untuk dilakukan, “sahabat saya orang marketing juga, cuma beda kantor, kalau ada waktu luang saya sering banget ketemu mereka, selain lepas kangen sekalian sharing masalah kerja, misalnya minta koneksi ke mereka juga bisa,” ungkapnya sambil menjelaskan bahwa sahabat yang ia maksud adalah orang yang sedang dia tunggu, “saya sebisanya waktu luang itu jangan sampai sia – sia, jadi saya lakukan hal – hal yang bisa membantu pekerjaan saya, apalagi bisa menambah penghasilan, jangan cuma ngeluarin uang terus, ha ha ha, contohnya sharing sama teman masalah kerja, bisa dapet ilmu baru, info klien, dan sebagainya,” lanjut Yeni.


Saat ditanya mengenai hal apa yang membuatnya datang ke Taman Topi, ia mengatakan bahwa Taman Topi merupakan tempat yang cocok untuk bertemu dengan teman – temannya, “saya kesini sudah sering banget! Deket stasiun, jadi titik kumpul banget lah! Masuknya juga ngga mahal, tamannya lumayan sejuk, beda banget sama Jakarta atau Depok, didepan juga banyak makanan, lumayan murah lah,” ungkapnya. “lagian kalau disini mau duduk doang juga ngga apa – apa, kalau di restaurant harus beli makan minum, udah gitu ngga bisa ngobrol lepas, ketawa lepas, kalau berisik nanti saya diusir lagi, ha ha ha.” Katanya sambil tertawa.

No comments:

Post a Comment